


BAB I
PENDAHULUAN
Oleh: Afiful Ikhwan
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.[1]
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif dari pada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan group fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.
Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait dengan positivisme dan postpositivisme yang berupaya melakukan kajian budaya dan interpretatif sifatnya. Berbagai jenis metode dan pendekatan dalam penelitian kualitatif, tingkat perkembangan dan kematangan masing-masing metode ditentukan juga oleh bidangkeilmuan yang memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai penelitian kualitatif harus bekerja didalam bidang historis yang kompleks. Penelitian kualitatif mempunyai pengertian yang berbeda-beda untuk setiap momen, meskipun demikian definisi secara umum : penelitian kualitatif merupakan suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Ini berarti penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang alami, yang berupaya untuk memahami, member tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya.
Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual: yang benggambarkan momen rutin dan problematis, serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif.[2]
BAB II
PEMBAHASAN
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian berasal dari bahasa inggris research (re: kembali, dan search: mencari), dengan demikian research berarti mencari kembali. Sehingga, penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta tau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu dan teknologi.[3]
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap gejala secara holistik-kontekstual (secara menyeluruh dan sesuai konteks/apa adanya) melalui pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber langsung dengan instrumen kunci penelitian itu sendiri. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong ”penelitian kualitatif” adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.[4]
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif, lalu mereka mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kaasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Sedangkan penelitian kualitatif menurut Jane Richie, adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.[5] Penelitian kualitatif ini dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.Contohnya dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, peranan organisasi pergerakan nasional, atau hubungan timbal balik.[6]
Kajian penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari “mazhab Chicago” pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk mengkaji kelompok kehidupan manusia. Pada waktu yang sama, kelompok ahli antropologi menggambarkan outline dari metode karya lapangan; yang melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat. Dari awal, tampak bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang penyelidikan tersendiri. Bidang ini bersilang dengan disiplin dan pokok permasalahan lainnya. Suatu kumpulan istilah, konsep, asumsi yang kompleks dan saling terkait meliputi istilah penelitian kualitatif.
Dalam penelitian tidak lepas dari rancangan, tetapi pada rancangan penelitian kualitatif dalam pendidikan, penelitiannya bersifat sementara karena ketika penelitian berlangsung, peneliti secara terus menerus menyesuaikan rancangan tersebut dengan proses penelitian dan kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di dalam dunia pendidikan. Jadi berbeda dengan proses penelitian kuantitatif yang disusun secara ketat dan kaku sebelum penelitian dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena:
Sekadar memberikan gambaran dan penjelasan menegenai penelitian kualitatif, ada baiknya dikemukakan cirri-ciri pokok penelitian. Ada lima ciri pokok dari penelitian kualitatif:[8]
Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bog dan Biklen dengan Lincoln dan Guba ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
Rancangan teori grounded merupakan prosedur penelitian kualitatif yang sistematik, dimana peneliti melakukan generalisasi satu teori yang menerangkan konsep, proses, tindakan, atau interaksi mengenai suatu topik pada level konseptual yang luas. Tujuan grounded theory yaitu untuk menentukan kondisi yang memunculkan sejumlah tindakan/interaksi yang berhubungan dengan suatu fenomena dan akibatnya.[9]
Dalam dunia pendidikan teori ini digunakan untuk meneliti bagaimana proses kegiatan pengajaran, proses bimbingan, pengelolaan kelas/manajemen kelas, dan bagaimana hubungan antara guru dan siswa di sekolah.
Rancangan penelitian etnografik merupakan prosedur penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan menginterprestasi pola prilaku, kepercayaan, dan bahasa bersama dari sekelompok budaya yang berkembang pada seluruh waktu. Dalam lingkungan pendidikan penelitian ini dirancang untuk meneliti tentang bagaimana kurikulum yang diterapkan, serta metode apa yang digunakan guru untuk mengajar.
Dalam rancangan ini, seorang peneliti mendeskripsikan kehidupan individual, mengumpulkan dan menceritakan informasi tentang kehidupan individu-individu, serta melaporkannya secara naratif tentang pengalaman-pengalaman mereka.Dalam bidang pendidikan misalnya, meneliti bagaimana perkembangan psikososial anak didik serta aktifitas-aktifitasnya baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Penelitian dalam rancangan study kasus dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu/subyek yang diteliti. Penelitian ini lebih mementingkan proses dari pada hasil, lebih mementingkan konteks dari pada suatu variabel khusus, lebih ditunjukan untuk menemukan sesuatu dari pada kebutuhan konfirmasi.
Penelitian ini menganalisa bagaimana keadaan individu peserta didik, dalam persoalan sosialnya maupun pola kehidupannya baik dalam hal pergaulan maupun sikap di dalam masyarakat.
Dalam penelitian metode campuran, peneliti mengkombinasikan data kuantitatif dengan data kualitatif, yaitu untuk menerangkan dan mengeksplor problem penelitian dengan cara terbaik. Rancangan metode ini merupakan prosedur untuk mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif dalam satu penelitian tunggal, dan untuk menganalisa dan melaporkan data ini berdasarkan prioritas, sekuensi, dan level integrasi informasi.
Biasanya rancangan ini ditujukan dalam pengisian hasil studi/nilai akhir sekolah, menganalisis nilai siswa, serta untuk menentukan pengembangan diri masing-masing siswa selama mengkuti pembelajaran.
Penelitian ini memanfaatkan data kuantitatif dengan data kualitatif seperti metode campuran, akan tetapi fokusnya lebih merupakan terapan. Tujuan penelitian ini dalam dunia pendidikan adalah untuk meningkatkan praktek pendidikan dan pengajaran dimana guru melaksanakannya berkaitan dengan problem yang mereka hadapi dalam setting sekolah.Dalam bidang pendidikan dan pengajaran rancangan penelitian tindakan merupakan prosedur sistematik yang dipakai oleh guru (atau peneliti) untuk mengumpulkan data kuantitatif dan atau data kualitatif tentang cara-cara mereka bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana baiknya siswa belajar.
Dalam konteks pendekatan kualitatif, elemen dan unsur-unsur utama sebagai isi (content) dari rancangan penelitian dalam pendidikan pada umumnya adalah: konteks penelitian (latar belakang masalah); fokus kajian atau pokok persoalan yang hendak diteliti; tujuan penelitian; ruang lingkup dan setting penelitian (latar alamiah penelitian itu dilakukan); perspektif teoritik (fenomena sosial) dan kajian pustaka; serta metode yang digunakan.
Adapun format rancangan penelitian kualitatif ada beberapa versi, akan tetapi format di sini sebagai modifikasi, sehingga mudah diaplikasikan. Sistematikannya adalah sebagai berikut:
Penelitian kualitatif mempunyai tempat tersendiri dalam bidang pendidikan, mengingat sifat dan hakikat pendidikan sebagai proses sadar tujuan, dalam meningkatkan kualitas manusia dan kualitas hidupnya sebagai manusia yang berbudaya. Ada beberapa alasan kuat pentingnya penelitian kualitatif dalam pendidikan;[11]
Penggunaan penelitian kualitatif dalam pendidikan bertujuan untuk;
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan berkenaan dengan suatu proses dan kegiatan yang memungkinkan terjadinya interaksi antarmanusia dan atau interaksi manusia dengan lingkungannya. Seperti proses pengajaran,proses bimbingan, pengelolaan kelas/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, proses penilaian pendidikan, hubungan sekolah dengan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru dan lain-lain. Permasalahan diangkat dari semua komponen pendidikan seperti contoh dibawah ini;
Pertanyaan-pertanyaan diatas dan tentunya masih banyak pertanyaan lain yang sejenis dalam setiap bidang garapan pendidikan menuntut data dan informasi yang mendalam berdasarkan apa adanya dalam praktek pendidikan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
Penelitian kualitatif merupakan upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.Misalkan dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang.
Ciri-ciri Penelitian kualitatif; menggunakan latar alamiah, intrumennya adalah manusia, menggunakan metode kualitatif, menggunakan analisis data secara induktif, lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data, mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka, lebih mementingkan proses dari pada hasil, menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam peneltian, meredefinisikan validitas, realibilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara), menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Rancangan penelitian kualitatif dalam pendidikan penelitiannya bersifat sementara, karena ketika penelitian berlangsung, peneliti secara terus menerus menyesuaikan rancangan tersebut dengan proses penelitian dan kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di dalam dunia pendidikan.
Bentuk-bentuk rancangan penelitian kualitatif antara laingrounded theory, penelitian etnografik, penelitian naratif, Rancangan Study Kasus, Metode Campuran, dan Rancangan Penelitian Tindakan (Action Research). Sedangkan konteks pendekatan kualitatif, elemen dan unsur-unsur utama sebagai isi rancangan penelitian dalam pendidikan adalah konteks penelitian, fokus kajian, tujuan penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, perspektif teoritik dan kajian pustaka, dan metode yang digunakan.
Penelitian kualitatif dalam pendidikan; pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia dengan lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam konteks lingkungan yang berubah-ubah, senantiasa melibatkan komponen manusia, system yang tidak hanya berorientasi kepada hasil tetapi juga berorientasi kepada proses agar memperoleh hasil yang optimal, pembinaan dan pengembangan kepribadian manusia mencakup aspek intelektual, moral, sosial dalam satu kesatuan utuh, serasi, selaras, dan seimbang. Pembinaan dan pengembangan tersebut melalui proses belajar.
Demikian uraian yang telah kami paparkan, melalui makalah ini penulis menjelaskan dan menguraikan bahwa dalam rancangan penelitian dalam pendidikan tidak terlepas dari sebuah konsep, metode maupun format yang harus dibuat, karena pada dasarnya penelitian ini memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar. Demikian, apabila dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, kami mohon kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Alsa, Asmadi. 2007. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Corbin, Juliet, Strauss, Anselm. 2007. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haryono, Hadi, Amirul. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ibrahim, Sudjana, Nana. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2007. Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tanzeh, Ahmad. 2005. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras.
Universitas Negeri Malang (UNM), Metode Penelitian Kualitatif, dalam http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html, diakses pada 10 Mei 2013.
Wikepedia Ensiklopedia Bebas, Penelitain Kualitatif, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif, diakses pada 15 Mei 2013.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
BAB III PENUTUP
DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………… 14
[1]Wikepedia Ensiklopedia Bebas, Penelitian Kualitatif, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif. di akses 22 Maret 2013.
[2]Universitas Negeri Malang (UNM), Metode Penelitian Kualitatif, dalam http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.htm, di akses 22 Maret 2013.
[3]Amirul Hadi, Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005), hlm 39.
[4]Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2005), hlm. 10.
[5]Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 6.
[6]Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 4.
[7]Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 52.
[8]Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007), hlm. 197.
[9]Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif…, hlm. 290.
[10]Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2003), hlm 47-48.
[11]Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, hlm. 207-210.