


BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai pleh guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara baik berdaya guna dan berhasil.
Di dalam makalah ini kami akan membahas terkait dengan penjelasan diatas, yaitu mengenai media pendidikan atau media pembelajaran. Tetapi dikarenakan dari media pembelajaran itu banyak sekali macam dan pembahasannya, kami akan membahas terkait media pembelajaran yaitu media lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Lingkungan yang berada disekitar kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi :
Sebagaimana diketahui bahwa anak didik atau siswa sebelum masuk sekolah telah membawa pengalaman yang bermacam-macam yang merke atemui dilingkungan mereka. Guru hanya berusaha agar murid lebih akrab dengan lingkungan. Langkah awal yang dapat dilakukan kea rah itu adalah :
Disamping itu lingkungan luar sekolah juga dapat digunakan sebagai sumber belajar baik berupa manusia atau masyarakat, tumbuh-tumbuhan, hewan/binatang dan sumber-sumber alam lainnya. Topic-topik yang dipilih hendaklah memenuhi syarat-syarat sebagai sumber belajar, antara lain :
Peristiwa alam juga dapat dijadikan sumber belajar seperti : banjir, topan, gempa, letusan gunung berapi, hujan, petir. Kepala sekolah hendaknya menyarankan kepada guru agar kreatif dalam mencari sumber belajar disekitar sekolah. Karena itu perlu memperhatikan langkah-langkah, antara lain :
Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain :
Sedangkan untuk kepentingan masyarakat dapat bermanfaat, antara lain :
Beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah dalam memanfaatkan masyarakat sebagai media pendidikan :
Karyawisata dolakukan dibawah bimbingan guru dengan membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas yang harus dilakukan, misalnya mengunjungi pabrik, perkebunan, museum, dan sebaginya.
Dalam menggunakan karyawisata perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Anak didik diajak secara langsung kea lam lingkungan untuk berkemah. Perkemahan ini banyak mempunyai nilai-nilai pendidikan, misalnya merasa dekat dengan alam sekitar dan menimbulkan rasa kagum terhadap keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong royong, dan perasaan sosial. Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan pembinan praktis untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur, dan berjiwa sosial serta bertanggung jawab atas tugas yang diemban.[1]
Teknologi komunikasi merupakan teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronik dan bahan-bahan (sofware) yang disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan, dan teknologi komunikasi pendidikan itu mempunyai suatu manfaat dalam mempengaruhi dan mengetahui hal–hal yang ada di sekitar dan diperuntukan kepada orang lain secara timbal balik, sehingga mampu untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan seperti halnya di indonesia sarana yang cukup memadai dalam teknologi komunikasi adalah media radio, televisi dan lain–lain. Teknologi komunikasi dapat digunakan untuk menimbulkan kepekaan terhadap keadaan, nasib serta malapetaka yang menimpa pada suatu daerah, dengan adanya media teknologi komunikasi maka keadaan yang demikian dapat menimbulkan suatu respon dan rasa solidaritas (kesetiakawan) kepada orang lain apabila dalam pendidikan khususnya pendidikan formal maka teknologi komunikasi seperti media komunikasi yang dijadikan pelengkap untuk menambah intlektual dan emosianal dalam pendidikan misal: OHP video, televisi maka selain itu haruslah ada teknologi kemunikasi yang lebih sentral atau menjadi pusat pengembangan dan pemahaman bagi anak didik yaitu seorang pendidik (guru) yang dapat memberikan suatu pesan atau amanah dalam menjadikan anak didik lebih dewasa, maka dari itu kami disini membahas tentang manfaat dari lingkup teknologi dalam pengembangan pendidikan/proses pembelajaran.
Komunikasi berasal dari bahasa latin : Communicatee yang berarti memberitahukan, berpartisipasi atau menjadi milik bersama, misalnya komunikasi diartikan : proses menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan atau nilai-nilai dengan maksud menggunakan partisipasi agar hal-hal yang disampaikan itu menjadi milik bersama antara komunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan kemunikasi (orang yang menerima pesan).[2]
Komunikasi memegang peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid (penerima).
Dalam proses / konsep teknologi pendidikan, tugas media bukan hanya sekedar mengkomunikasikan hubungan antara sumber (pengajar) dan sipenerima (anak didik), namun lebih dari itu merupakan bagian yang integral dan saling mempunyai keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.[3]
Pola komunikasi dalam interaksi pendidikan dibagi menjadi 2 bagian:
(1) Pola komunikasi satu arah
Seorang guru sebagai pusat belajar mengajar (teacher centered), guru menyampaikan pelajaran dengan berceramah sianak didik mendengarkan dan mencatat (si anak didik pasif) gurulah yang merencanakan, mengendalikan dan melaksanakan segala sesuatu.
Tapi pola ini banyak kelemahan dibanding keuntungan, kelemahanya : suasana kelas kaku, guru cenderung otoriter sebab hubungan guru dengan si anak seperti majikan dengan bawahan, mengerti atau tidak mengertinya si anak didik tidak dengan cepat diktehu guru dan guru akan berbicara terus menerus.
(2) Pola komunikasi dua arah
Pada pola ini sianak didik memperoleh pengetahuan didalam kelas di bawah bimbingan guru atau dengan bantuan tenaga temannya sendiri, terjadilah suatu proses saling bertukar pikiran atau saling membero informasi yang mematangkan si anak didik dalam segala perbuatan belajar.
Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak didik, guru/ pengajar haruslah tahu kriteria/karakteristik dari anak didiknya karena setiap individu itu mempunyai perbedaan adanya itu karena pengaruh:
1. Pembawaan yaitu kepantasan intelegensi urat saraf dan benrtuk tubuh
2. Lingkungan yaitu pengaruh dari luar yang mempengaruhi perkembangan anak. Misal: ekonomi keluarga, masalah keluarga.[4]
Didalam teknologi kominikasi yang penerapannya dalam pendidikan banyak sekali aktivitasnya yaitu :
Kita lihat dari teknologi komunikasi yang non verbal dan sepertinya bisa digunakan dalam komunikasi instruksional, komunikasi instruksional dari komunikasi secara keseluruhan yang bersifat metodis-teoritis, maksudnya kajian atau garapannya berpola tertentu, sehingga akhirnya bisa diterapkan untuk kepentingan dilapangan, adapun manfaat adanya komunikasi instruksional yaitu: efek perubahan tingkah laku yang terjadi, sehingga hasil tindakan komunikasi instruksional bisa dikontrol atau dikendalikan digunakan secara baik, misal : video dalam pengajaran, komputer untuk mengembangkan ilmu yang lebih maju, tapi komunikasi instruksional juga lebih ditekankan kepada pola perencanaan dan pelaksanaan secara operasional yang didukung oleh teori-teori untuk keberhasilan efek perubahan perilaku pada pihak sasaran pelaksanaan tersebut yaitu : guru, dosen, penyulung, pembimbing.[5]
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan teknologi komunikasi pendidikan dipengaruhi aspek internal dan juga aspek eksternal, dan pada aspek internal yaitu ada beberapa faktor :
Untuk mengatasi hambatan di atas ada beberapa pelancar komunikasi, memperlancar itu dengan halnya :
Masuknya teknologi komunikasi pendidikan dalam garis besarnya akan mempengaruhi strategi pengembangan kurikulum pola interaksi pendidikan dan lahirlah berbagai bentuk lembaga pendidikan, dalam hal ini media mempunyai peranan penting yang di laksanakan secara menyeluruh yaitu :
Di lihat dari segi penggunaan media ada tiga kecenderungan untuk penggunaan media yaitu:
Dalam dunia pendidikan teknologi komunikasi itu sedemikian penting peranannya dalam proses pendidikan dan belajar mengajar, karena itu efektivitasnya harus menjadi perhatian serius para praktisi pendidikan terutama guru. Agar proses komunikasi lebih efktif dan dengan demikian tujuan pendidikan tercapai secara optimal. Dan alat komunikasi juga penting sebagai pelengkap untuk mencapai pengembangan intelektual dan kreativitas anak didik dan hanya media yang akan mengontrol penyajian informasi bagi anak didiknya pula dan guru juga sebagai sumber sentral agar dapat memberi suatu pengetahuannya.
Internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran ? Internet telah menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara bersamaan. Internet juga dapat menjangkau student di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu. Internet dapat memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, TV ataupun CD-ROM. Internet dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik seperti telepon ataupun video konverensi. Internet dapat memberikan informasi secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau majalah.
Internet mempunyai beberapa keunggulan dibandingan media lain. Internet mengkombinasikan kelebihan dari media lain sehingga penyampaian video dan suara lebih baik dari buku, lebih interaktif dari videotape dan seperti halnya CDROM, Internet dapat menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Keuntungan yang lain, Internet bukan hanya media penyampai tetapi juga dapat sebagai content provider. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa Internet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini.[6]
BAB III
P E N U T U P
Lingkungan yang berada di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi : Masyarakat di sekeliling sekolah, Lingkungan fisik di sekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar, Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri.
Komunikasi memegang peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid (penerima).
Demikian pembahasan makalah kelompok kami. Semoga kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. H, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.
Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998.
Prof. Dr. H. Asnawir dkk, Media Pembelajaran, Cipta Pers, Jakarta, 2002.
Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-Dasar Pendidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981.
Drs. Dawit, M. Yusuf, Komunikasi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1990.
Cepi Riyana, M.Pd, Peranan Tekhnologi dalam Pembelajaran,dalam http://www.cepiriyana.blogspot.com, 2008.
[1] Asnawir. H, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, h. 114.
[2] Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, h. 254
[3] Prof. Dr. H. Asnawir dkk, Media Pembelajaran, Cipta Pers, Jakarta, 2002, h. 7 – 9
[4] Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-Dasar Pendidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981, h. 71 – 73
[5] Drs. Dawit, M. Yusuf, Komunikasi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1990, h. 11-12
[6] Cepi Riyana, M.Pd, Peranan Tekhnologi dalam Pembelajaran, http://www.cepiriyana.blogspot.com, 2008.